Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) meliputi berbagai aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi keseluruhan organisasi. Dalam menjalankan fungsi tersebut MSDM melakukan berbagai macam aktivitas mulai dari perekrutan, seleksi, penempatan, pelatihan, pengembangan dan rotasi untuk memastikan setiap posisi jabatan dan peran karyawan di dalam organisasi terpenuhi. Masalah yang paling sulit dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah bila suatu organisasi tidak memiliki perencanaan pengembangan SDM terutama pengembangan manajemen yang merupakan suatu usaha meningkatkan kinerja manajerial dengan menanamkan pengetahuan, merubah sikap serta meningkatkan keahlian (Dessler, 2000). Dessler (2000) berpendapat, bahwa proses pengembangan manajemen pada umumnya berisi: 1) perkiraan kebutuhan perusahaan (misalnya; untuk mengisi lowongan eksekutif), 2) penilaian kinerja manajer, dan 3) pengembangan manajer itu sendiri. Perkiraan kebutuhan perusahan terkait dengan ketersediaan dan keandalan SDM yang kompeten untuk mengisi jabatan manajerial maka manajemen perusahaan saat ini mulai banyak memberikan perhatian terhadap strategi pengembangan SDM dengan menggunakan Assessment Center (AC). AC merupakan suatu metoda untuk mengidentifikasi dan menjaring pegawai yang dinilai memiliki potensi dari sisi manajerial (managerial skill) untuk menduduki suatu jabatan tertentu di kemudian hari (future responsibility).
AC dapat digunakan sebagai langkah awal pengembangan
karir karyawan menuju level yang lebih tinggi. AC juga bertujuan untuk memilih
calon pimpinan yang handal dan siap menghadapi tugas-tugas yang akan datang. Selain pengembangan karir,
AC juga digunakan dalam proses seleksi dan penempatan karyawan. Metoda AC ini mulai digunakan pada perusahaan besar di Indonesia
seperti perbankan dan perusahaan BUMN. Dengan menggunakan metoda ini, perusahaan
dapat memiliki stok karyawan yang dinilai potensial untuk menduduki posisi
manajerial. AC juga membuat proses rekruitmen, promosi, mutasi menjadi lebih
transparan karena dilakukan dengan berbagai tahapan dan setiap tahapan diberitahukan
secara terbuka kepada para karyawan. Manfaat lain yang dapat digunakan dari
hasil AC antara lain: 1) memperoleh
kriteria yang jelas untuk suatu jabatan tertentu 2) mengidentifikasi calon-calon
pemimpin melalui suatu metode yang memiliki akurasi dan obyektifitas yang dapat
diandalkan 3) menghasilkan strategi dan tindakan pengembangan yang spesifik dan
terencanan bagi pegawai 4) mengidentifikasi kebutuhan pengembangan managerial
pegawai.
Sejarah AC
Tahun 1956, Douglas W. Bray merintis perkembangan Management Assessment Center sebagai
bagian riset dalam karier manajemen dengan nama 'Management Progress Study'. Risetnya dilakukan dalam perusahaan American Telephone and Telegraph (AT&T).
Sebagai respon atas risetnya, AC pertama sekali dilaksanakan dalam perusahaan
Standard Oil di Ohio tahun 1962, kemudian diikuti oleh perusahaan lain dan oleh
lebih dari 1.000 organisasi menjelang tahun 1973. AC pertama sekali menjadi
perhatian publik di Amerika Serikat setelah berakhirnya Perang Dunia II, ketika
diberitakan bahwa metode ini telah digunakan selama perang untuk anggota Office of Strategic Services (OSS). Hal
ini dipublikasikan dalam sebuah artikel dalam majalah "Fortune" dan di dalam buku yang berjudul "Assessment of Men". Laporan
ini membangkitkan perhatian yang cukup besar karena banyaknya kegiatan simulasi
yang menarik dan imaginatif yang dipergunakan, dan perbedaan tajam metode ini
dibandingkan dengan kesederhanaan metode seleksi kertas dan pensil yang
dipergunakan secara luas dalam kontek lainnya.
Laporan OSS menimbulkan beberapa usaha lain untuk
mengaplikasikan metode itu, yaitu untuk menyeleksi tenaga psikologis klinis dan
psikiater di Menniger Clinic. Hasil aplikasi ini, termasuk beberapa aplikasi di
luar Amerika Serikat, diresumekan dalam pertengahan tahun 1950. Banyak ahli
psikologi memandang hasil laporan ini mengecewakan, dan AC ternyata tidak memainkan
banyak peranan dalam seleksi atau pengembangan personel sehingga hanya sedikit
yang menyatakan bahwa metode ini merupakan alat seleksi yang potensial untuk
bidang bisnis. Pada tahun 1956, perusahaan AT&T melaksanakan suatu studi
atas pengembangan manajer muda. Sebuah proses AC yang dilaksanakan selama tiga
setengah (3½) hari dirancang, dan sebanyak 422 peserta (assessee) dinilai dari tahun 1956 sampai tahun 1960.
Proses AC telah
diperkenalkan dalam bidang bisnis Amerika Serikat. Proses assessment center AT&T yang pertama dinilai oleh ahli psikologi
professional yang serupa dengan assessment
center OSS dan pusat penilaian lainnya yang mendahului aplikasi Bell System.
Suatu terobosan baru dilakukan pada tahun 1958 ketika manajemen Michigan Bell
AC mungkin dapat dimodifikasikan agar dapat dimanfaatkan oleh orang yang tidak
memiliki bidang tertentu. Namun reaksi yang cepat tidak segera muncul,
organisasi lain terlalu lambat untuk mengikuti langkah Bell System. Pada tahun
1960, beberapa perusahaan tertarik dan mulai memanfaatkan metode AC secara
serius walaupun masih dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan yang
dilaksanakan di AT&T. Perusahaan yang mula-mula tertarik antara lain
Standard Oil di Ohio, diikuti oleh General Electric, dan IBM. Perkembangan AC yang
pesat terjadi pada akhir tahun 60-an dan awal tahun 70-an.
Karakteristik Utama AC
Karakteristik utama AC pada umumnya sebagai berikut :
1.
Penilaian dalam
Kelompok.
Metode
ini itu dilakukan dalam kelompok-kelompok dan biasanya dalam perusahaan, penilaian
dilakukan dalam kelompok dengan ukuran yang tetap (6 atau 12 orang) untuk
memungkinkan dilakukan standarisasi aktivitas antar kelompok.
2.
Penilaian oleh
Kelompok.
Pemakaian sekelompok penilai
merupakan hal yang umum dalam AC. Staf AC biasanya bertindak sebagai satu
kelompok dalam mengevaluasi informasi yang dihasilkan dan menetapkan kerangka
untuk laporan hasil yang dicapai oleh tiap peserta (assessee).
3. Pemakaian berbagai teknik pengukuran terutama ditekankan
pada latihan situasional dengan menggunakan berbagai macam metode seperti objective tests, projective tests,
wawancara, Situasional
Tests dan Peer Rating.
Metode yang digunakan AC
Berbagai
metode yang digunakan dalam AC antara lain:
a. Objective Tests : untuk
mengukur kemampuan mental, pengetahuan keahlian, bakat, minat, nilai, dan
karakteristik kepribadian.
b. Projective Tests : dengan
menggunakan tes proyektif, individu secara tidak sadar akan mengungkap dan
menggambarkan struktur dan dinamika kepribadiannya. Tes ini dilaksanakan secara
perorangan, oleh sebuah panel pewawancara, atau suatu seri dari dua atau lebih
pewawancara.
c.
Wawancara : Sebuah wawancara yang ekstensif biasanya
merupakan bagian dari proses AC. Wawancara yang demikian biasanya cukup
panjang, berlangsung dari satu sampai dua jam, dan sering mencakup banyak
bagian dari kehidupan sekarang maupun masa lalu dari peserta.
d.
Situasional Tests : dalam aplikasi
yang dilakukan saat ini, kebanyakan latihan ini mensimulasikan masalah-masalah
yang ditemui oleh individual atau kelompok-kelompok dalam bisnis atau bentuk kehidupan organisasi yang lain.
e. Peer Rating : Pada AC, biasanya peserta dinilai dalam
kelompok-kelompok berjumlah 6 atau 12 orang karena kebanyakan latihan kelompok
dirancang untuk dijalankan oleh 6 orang peserta. Selama dalam pusat penilaian,
peserta menjalani wawancara intensif (in-basket, dan latihan dua kelompok.
Latihan-latihan ini merupakan program dasar, sering ditambah misalnya dengan
pengujian dengan kertas dan pensil dan kuesioner.
Tahapan program AC
Tahap
pertama program Ac disebut sebagai Pra-Assessment Center. Kegiatan yang
dilakukan dalam Pra-Assessment Center
ini, antara lain:
1. Identifikasi dan Penetapan Kriteria Sukses
Proses
identifikasi dan Penetapan Kriteria Sukses diawali dengan menetapkan job target yang akan dinilai.
Berdasarkan job target
tersebut, secara sampling
dicoba menggali informasi mengenai berbagai aktivitas yang biasa dilakukan oleh
pejabat pada job tersebut,
melalui proses job analysis dengan menggunakan ICS (Identification
Criteria for Success). Informasi ini bisa diperoleh dari job holder
(pemangku jabatan), superior
(atasan), mantan pemangku jabatan atau subordinate
(anak buah), untuk kemudian diolah. Dari
job analysis ini diperoleh Kriteria Sukses dari job target, berupa sejumlah dimensi
atau kompetensi tertentu.
2. Survey dan Penyusunan Simulasi
Tahap
selanjutnya dilakukan survey
kelapangan agar memahami dunia kerja, iklim kerja, kebiasaan atau
pemasalahan-permasalahan yang secara nyata sering muncul di lapangan. Hasil survey digunakan sebagai bahan dalam
mengembangkan atau membuat desain exercise atau simulasi sesuai
kebutuhan dan tuntutan dari kriteria sukses job tersebut.
Proses Pra-Assessment Center ini lebih kurang membutuhkan waktu antara
1,5 sampai 2 bulan, baru kemudian program assessment berjalan.
PENUTUP
Salah satu tujuan organisasi
adalah meningkatkan kualitas organisasi yang berarti juga kualitas SDM-nya
perlu ditingkatkan juga. Berbagai macam cara yang digunakan oleh MSDM untuk
meningkatkan kualitas SDM-nya. Metode assessment centre merupakan alat
yang powerful untuk memastikan investasi organisasi yang berupa sumber
daya manusia mempunyai kinerja seperti yang diharapkan bahkan melebihi.
Pendekatan ini terutama penting dalam sistem pengembangan, penilaian, dan
kompetensi SDM.
Program assessment centre yang
didasarkan pada pendekatan multimethod dan multiassessor ini
merupakan suatu metode fleksibel yang dapat diterapkan untuk
kebutuhan-kebutuhan penting di berbagai jenis organisasi.
REFERENSI
Dessler, G., (2000). Human Resource Management.8th Edition.
New Jersey: Prentice Hall. Inc.
Edratna. (2008). Penggunaan Assessment Centre untuk pengembangan SDM. http://edratna.wordpress.com/2008/01/22/penggunaan-assessment-center-untuk-pengembangan-sdm/
tgl 8 Juni 2012
Frihadi. SF. (2004). Assessment Centre Identifikasi, Pengukuran,
Pengembangan Kompetensi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Siregar,K. (2004). Assessment
Centre. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/
1457/industry-khawarita.pdf
Yun I. (2009). BMP Manajemen Sumber Daya Manusia. Ed. 7. Jakarta:
Universitas Terbuka
Borgata Hotel Casino & Spa - JTM Hub
BalasHapusBorgata 사천 출장안마 Hotel Casino 광주광역 출장샵 & Spa locations, 김천 출장마사지 rates, 김제 출장샵 amenities: expert Borgata research, only at Hotel and Travel Index. Services include, hotel 통영 출장안마 rooms & suites,